PELATIHAN PROPOSAL
PROGRAM KREATIF MAHASISWA
(PKM)
Nama kelompok
1.Abdul Azis
2. Ade Supriyanto
3.Ahlan Wasahlan
4.Rosidin
5. Tantowi
2. Ade Supriyanto
3.Ahlan Wasahlan
4.Rosidin
5. Tantowi
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN
PENGEMBANGAN PROFESI
INDONESIA
Cabang Indramayu
Jln. Let Jen Suprapto No. 37 Karanganyar
INDONESIA
Cabang Indramayu
Jln. Let Jen Suprapto No. 37 Karanganyar
INDRAMAYU
Materi Outbound Training
Kurikulum : MOT/ SOT
Materi Utama : Program Kreatif Mahasiswa (PKM)
Sub Materi : Kreatifitas
Pelatih : Drs. Suaha Bakhtiar
Waktu : 100 Menit
Kurikulum : MOT/ SOT
Materi Utama : Program Kreatif Mahasiswa (PKM)
Sub Materi : Kreatifitas
Pelatih : Drs. Suaha Bakhtiar
Waktu : 100 Menit
A. TIU (Tujuan Intruksional Umum)
1. Meningaktkan kualitas mahasiswa
2. Meningkatkan shoff skill Mahasiswa
3.Penulisan Proposal Program Kreatif Mahasiswa (PKM) agar lebih baik.
B. TIK (Tujuan Interaksi Khusus)
1. Meningkatkan Kemampuan Berkreatifitas
2. Peserta Memahami Unsur-unsur Kreatifitas
3. Peserta Dapat Kreatif Sesuai Pada Tempatnya
4.Peserta Dapat Memahami Hambatan Dalam Berkreatifitas.
5. Kiat Sukses Berkreatifitas
C. Waktu Dan Tempat
Hari : Selasa, 3 Juli 2012
Tempat : Kampus LP3I
Kegiatan :
Penyelenggara : Mahasiswa LP3I Indramayu
D. Panitia
Pelatih Utama : Drs. Suaha Bakhtiar
Pelatih Assisten : Wawan Setiawan
Ketua Pelaksana : Abdul Azis
Sekretaris : Ahlan W.
Bendahara : Rosidin
Dokumentasi : Ade Supriyanto
Pembimbing : Tantowi
E. ALAT DAN BAHAN
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Harga Satuan
|
Total Harga
|
Kartu Nilai
|
3 set
|
3000
|
9000
|
Balok beda warna
|
2 set
|
5000
|
10.000
|
|
|
|
|
F. TEKNIK PELATIHAN
Pembukaan oleh Ketua Panitia
Sesi 1 : Memunculkan Ide Kreatif
(................................................)
Kreatif: Fleksibel dan luwes dalam mencari
alternative. Selalu berubah untuk mengantisipasi perubahan jaman dan bukan
sekedar mengikuti perubahan jaman. Thinking out of the box.
Ancaman (Threats): Inkonsistensi dan ketidakdisiplinan
mahasiswa dan dosen pembimbing. PKM tidak terjadwal dan bersifat
incidental.
Proses Kreatif: Setiap berhadapan atau bertemu dengan
sesuatu haruslah:
1. Dapat
menjelaskan dengan jelas pada orang lain.
2. Mampu
mendiskripsikan sampai pada ciri-ciri khas.
3. Mampu
memprediksi “sesuatu” berdasar ciri-ciri yang diketahui.
4. Mampu
menyiapkan respon selanjutnya (antisipatif).
Jadi, semakin banyak diskripsi dari fungsi dan
kegunaan sesuatu akan mempercepat proses kreatif.
Setiap manusia unik dan berbeda satu dengan yang lain,
seharusnya mampu berfikir dan bertindak yang berbeda. Setiap manusia adalah
independen tetapi sekaligus interdependen, sehingga memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing yang berguna untuk saling mengisi dan menguatkan.
Manusia yang berhasil adalah manusia yang mampu memanfaatkan setiap kesempatan
yang datang dengan kompetensi yang dimilikinya.
Bagaimana caranya membuka kreativitas mahasiswa:
1. Be a role
model (belajar dari lingkungan).
2. Build
self-efficacy (terlibat pada kepercayaan yang diyakini).
3. Questions
assumptions (identifikasi posisi).
Sesi 2 : Cara Meningkatkan Kreatifitas
(.......................................)
1.
Amatilah sesuatu yang dikenal
Amatilah sesuatu kurang lebih 10 menit, dan gambarkan kembali apa yang Anda ingat. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam ingatan Anda. Jangan berhenti pada visualisasi saja lho, semua indera juga dapat membantu Anda dalam membangun kreatifitas karena smua indera yang ada pada diri kita memperoleh masukan sepanjang hari. Ingat, membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri kita.
2. Jangan menunda pekerjaan
Wahh… makannya jangan suka malas, karena salah saatu hal yang mengherankan tentang ide-ide adalah bahwa otak dapat diperintah untuk bekerja dengan autopilot (emangnya kapal ato pesawat dong yang bisa pke autopilot.. hehe). Jika Anda memberinya gagasan-gagasan dasar dan rangsangan yang cocok, akhirnya otak akan memunculkan gagasan-gagasan yang dapat diteruskan. Namun ada kecendrungan apabila dihadapkan pada persoalan, maka Anda akan menunda sampai menit terakhir, dengan dalih bahwa otak akan berkerja secara optimal kalau dalam keaadaan terdesak. Dan itu memang ada benarnya, karena ketegangan batas waktu mempersatukan pikiran dengan baik sekali. Tetapi Anda tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada otak untuk menghasilkan pekerjaan yang optimal. Jika Anda mengerjakan jauh hari sebelum batas waktu, tidak berarti ente harus merampungkan, tetapi hanya memberi masukan yang leebih baik kepada diri sendiri untuk menyadari dimensi-dimensi lain dari keadaan yang ente hadapi.
3. Pejamkan mata dan biarkan pikiran mengembara
Berkhayal juga bisa menghasikan ide lho, dengan cara membiarkan alam tak sadar Anda mengerjakan sesuatu dan biarkan pikiran anda mengembara akan dapat menjadi sangat efektif. Tapi awas jangan mikir yang macem2 ya. hehehe..
4. Ambillah sudut pandang orang lain
Hmm.. untuk poin ini didasarkan atas andaikata. Artinya, Anda mencoba untuk menempatkan diri pada posisi orang lain untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang Anda ambil.
5. Melakukan curah-gagasan
Dengan melakukan curah-gagasan atau bahasa kerenya brainstorming dapat memudahkan Anda untuk mendapatkan banyak gagasan dengan cepat. Proses ini berlandaskan anggapan bahwa sekelompok orang yang bekerja bersama dibawah pimpinan yang baik dapat memunculkan jauh lebih banyak ide dan kemungkinan daripada bekerja masing-masing.
6. Belajar menjadi seorang inovator yang baik
Anda harus selalu mencari, menyesuaikan dan mengimplementasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang lama. Anda dapat melakukannya dengan membaca, survei, penelitian atopun diskusi.
7. Ubahlah kebiasaan dan citra diri
Untuk bisa seperti itu, jadilah orang yang progresif, kembangkanlah atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan. Tuangkanlah ide Anda dalam bentuk tulisan dan terimalah perubahan dan tantangan suatu masalah dengan tangan terbuka ato bahasa machonya with arm open dengan begitu biasakanlah berpikir terbuka dan fleksibel
Amatilah sesuatu kurang lebih 10 menit, dan gambarkan kembali apa yang Anda ingat. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam ingatan Anda. Jangan berhenti pada visualisasi saja lho, semua indera juga dapat membantu Anda dalam membangun kreatifitas karena smua indera yang ada pada diri kita memperoleh masukan sepanjang hari. Ingat, membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri kita.
2. Jangan menunda pekerjaan
Wahh… makannya jangan suka malas, karena salah saatu hal yang mengherankan tentang ide-ide adalah bahwa otak dapat diperintah untuk bekerja dengan autopilot (emangnya kapal ato pesawat dong yang bisa pke autopilot.. hehe). Jika Anda memberinya gagasan-gagasan dasar dan rangsangan yang cocok, akhirnya otak akan memunculkan gagasan-gagasan yang dapat diteruskan. Namun ada kecendrungan apabila dihadapkan pada persoalan, maka Anda akan menunda sampai menit terakhir, dengan dalih bahwa otak akan berkerja secara optimal kalau dalam keaadaan terdesak. Dan itu memang ada benarnya, karena ketegangan batas waktu mempersatukan pikiran dengan baik sekali. Tetapi Anda tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada otak untuk menghasilkan pekerjaan yang optimal. Jika Anda mengerjakan jauh hari sebelum batas waktu, tidak berarti ente harus merampungkan, tetapi hanya memberi masukan yang leebih baik kepada diri sendiri untuk menyadari dimensi-dimensi lain dari keadaan yang ente hadapi.
3. Pejamkan mata dan biarkan pikiran mengembara
Berkhayal juga bisa menghasikan ide lho, dengan cara membiarkan alam tak sadar Anda mengerjakan sesuatu dan biarkan pikiran anda mengembara akan dapat menjadi sangat efektif. Tapi awas jangan mikir yang macem2 ya. hehehe..
4. Ambillah sudut pandang orang lain
Hmm.. untuk poin ini didasarkan atas andaikata. Artinya, Anda mencoba untuk menempatkan diri pada posisi orang lain untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang Anda ambil.
5. Melakukan curah-gagasan
Dengan melakukan curah-gagasan atau bahasa kerenya brainstorming dapat memudahkan Anda untuk mendapatkan banyak gagasan dengan cepat. Proses ini berlandaskan anggapan bahwa sekelompok orang yang bekerja bersama dibawah pimpinan yang baik dapat memunculkan jauh lebih banyak ide dan kemungkinan daripada bekerja masing-masing.
6. Belajar menjadi seorang inovator yang baik
Anda harus selalu mencari, menyesuaikan dan mengimplementasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang lama. Anda dapat melakukannya dengan membaca, survei, penelitian atopun diskusi.
7. Ubahlah kebiasaan dan citra diri
Untuk bisa seperti itu, jadilah orang yang progresif, kembangkanlah atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan. Tuangkanlah ide Anda dalam bentuk tulisan dan terimalah perubahan dan tantangan suatu masalah dengan tangan terbuka ato bahasa machonya with arm open dengan begitu biasakanlah berpikir terbuka dan fleksibel
Sesi 3 : Berbagi Pengalaman Berkreatifitas
(..................................)
Saling Berbagi pengalaman dalam berkomunikasi sebagai
Mahasiswa dan dapat menentukan letak berkreasi yang baik dan sesuai dengan
tempatnya, dan dapat menyimpulkan dari setiap kreativitas yang pernah di
lakukan.
Sesi 4 : Kemampuan Fasilitator/Presentasi
Ketrampilan memfasilitasi ditujukan pada orang yangperlu
mengembangkan atau memperbaiki kemampuan mereka berbicara di muka umum atau
presentasi.
Pada saat menggunakan latihan untuk memperbaiki ketrampilan
presentasi, Anda harus dapat mengambil keuntungan dalam setiap kesempatan
dengan memanfaatkan individu dalam kelompok bila memungkinkan. Artinya suruhlah
sebagian dari mereka menjalankan latihan. Yang paling penting, fasilitator
memastikan bahwa individu tersebut diamati dan dibahas oleh individu yang lain
dalam kelompok tersebut. Melalui pengamatan sederhana ini, anggota kelompok
dapat melihat hal-hal yang bisa atau tidak diterapkan bagi mereka. Semakin
banyak gaya presentasi yangmereka lihat, akan semakin baik.
Latihan model begini mungkin akan sangat menakutkan
bagi beberapa anggota kelompok, jadi pastikan Anda siap untuk menawarkan
dukungan dan bantuan.
Sesi 5: Evaluasi
Sebagian besar latihan evaluasi ditujukan kepada para peserta
untuk mengevaluasi diri sendiri atau program. Bagian pentingdari proses
evaluasi harus ditunjukkan kepada para peserta sejak awal latihan. Poin ini
adalah setiap evaluasi harus bersifat konstruktif, bukan destruktif. Segala
sesuatu dapat lebih mudah diperbaiki atau dibetulkan dengan menggunakan
evaluasi konstruktif. Evaluasi destruktif tidak menghasilkan apa-apa kecuali
meninggalkan perasaan tidak enak bagi sebagain anggota kelompok.
Jika latihan ini digunakan dengan tujuan untuk
mengavaluasi program, alangkah baiknya Anda pastikan bahwa para peserta
diberitahukan hasilnya, baik lisan maupun tertulis.
Sesi ke 6:
Ide-ide Baru
Garis besar
Peserta diberikan suatu masalah untuk dipikirkan dan
dipecahkan. Ide-ide yang muncul dinilai oleh anggota kelompok lainnya.
Tujuan
1. Mendorong partisipasi peserta.
2. Membuat peserta berpikir dan berbicara tentang
masalah-masalah yang umum.
Waktu yang dibutuhkan
5 menit ditambah 2-5 menit untuk setiap peserta.
Jumlah peserta
Tidak dibatasi, tapi perlu dibentuk subkelompok jika terdapat
lebih dari 20 peserta.
Materi yang dibutuhkan
3 set kartu nilai (kartu yang bertuliskan angka 1-10).
Prosedur
1. Di bagian akhir hari pertama,
berikan suatu masalah kepada peserta untuk dipikirkan dan mintalah mereka
memberikan solusi keesokan paginya. Masalah tersebut sebaiknya relevan dengan
semua peserta. Akan berjalan lebih baik jika kisaran topiknya merupakan bagian
dari presentasi hari kedua.
2. Di awal hari kedua pilihlah 3
orang juri dan kelompok tersebut dan berikan masing-masing satu set kartu
nilai. Tempatkan mereka di depan ruangan.
3. Peserta kemudian harus
memberikan satu solusi secara bergiliran. Setelah peserta mengemukakan idenya
para juri menunjukkan kartu yang mereka pilih sebagai nilai untuk ide tersebut,
10 adalah penghargaan tertinggi dari masing-masing juri.
4. Setelah seluruh peserta telah memberikan solusi mereka, cek
nilai dan umumkan pemenangnya.
Poin diskusi
1. Siapa yang memperoleh solusi
baru yang tidak dipertimbangkan sebelumnya?
2. Pada saat orang mendengar solusi dari peserta lain, apakah
mereka berpikir tentang solusi atau cara lain yang mungkin dapat memperbaiki
ide-ide mereka?
Variasi
1. dapat dibentuk beberapa tim dan berikan masalah yang
berbeda untuk dipecahka. Ketika masing-masing tim mempresentasikan solusinya,
tim yang lain menilai solusi yang diajukan.
Sumber
Diambil dari ‘Swap Shop’, John W. Newstorm
dan Edward E. Scannell, Permainan yang dimainkan Trainer, McGraw-I lill, Inc.,
new York, 1980.
Sesi 7 : Menyusun Balok
Menyusun Balok
Garis besar
Ini adalah latihan sederhana dimana setiap orang dapat melihat
masalah yang ditimbulkan oleh komunikasi satu arah.
Tujuan
1. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk mengamati bahwa komunikasi satu arah tidak akan berhasil.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengamati bahwa
skenario yang sama dapat berjalan dengan menggunakan komunikasi dua arah.
Waktu yang dibutuhkan
20-30 menit.
Jumlah peserta
Tidak dibatasi (sepanjang mereka bisa melihat demonstrasi).
Materi yang dibutuhkan
2 set balok-balok yang sama bentuknya; beberapa pasang balok
harus memiliki warna yang berbeda supaya lebih membingungkan.
Prosedur
1. Mintalah satu sukarelawan yang
merasa dirinya adalah seorang komunikator yang baik dan satu sukarelawan yang
merasa dirinya adalah seorang pendengar yangbaik.
2. Kedua sukarelawan itu maju ke depan dan duduk di meja yang
disediakan. Meja tersebut harus memiliki kursi di sisi yang berlawanan dan
sebuah tabir atau layar di tengah-tengahnya supaya sukarelawan tidak bisa
saling melihat. Peserta lainnya berdiri mengelilingi meja agar dapat melihat
tindakan kedua sukarelawan tersebut. Mintalah kepada peserta lain agar tetap
tenang selama tahap komunikasi.
3. Berikan satu kantong berisi
kumpulan balok kepada masing-masing sukarelawan. Beritahukan bahwa mereka
berdua memiliki balok-balok yang sama bentuknya.
4. Pertama, mintalah si
‘komunikator’ untuk membangun sesuatu dengan baloknya.
5. Setelah selesai, katakan
kepada ‘kokunikator’ untuk memberika instruksi lisankepada si ‘pendengar’
bagaimana membangun model yang sama persis.
6. Beritahukan ‘pendengar’ agar
mengikuti instruksi yang diberikan tetapi tidakboleh memberikan tanggapan atau
mengajukan pertanyaan kepada ‘komunikator’.
7. Setelah instruksi dijalankan,
biarkan keduanya melihat model yang dibuat satu sama lain.
8. Kemudian diskusi harus memuat
dan menekankan tentang pentingnya komunikasi dua arah sebagai komunikasi
yangbaik.
9. Sekarang mintalah kedua
sukarelawan bertukar peran dan melakukan hal yang sama. Kali ini si ‘pendengar’
boleh menanyakan instruksi yangkurang jelas kepada si ‘komunikator’.
‘Komunikator’ juga boleh memberikan feedback tentang apa yang telah dia
sampaikan.
10. Sebagai penutup, mereka dibolehkan melihat model yang
dibuat satu sama lain. Kali ini kedua model pasti kelihatan hampir sama.
Catatan: Selama pembahasan Anda harus pastikan bahwa
kedua sukarelawan tidak terlihat bodoh selama mereka melakukan latihan ini.
Poin diskusi
1. Dapatkah kita memiliki
komunikasi satu arah yang baik?
2. Hal penting apa yang dibutuhkan untuk suatu komunikasi yang
baik?
Variasi
1. Balok-balok dapat ditukar dengan 2 set guntingan kertas
yang memiliki bentuk tertentu. Keduanya harus memiliki bentuk-bentuk yang sama
tetap warnanya berbeda.
D. REFERENSI
1. Mahasiswa dapat berkreativitas di lingkungan masing-masing
2. Membongkar Kesulitan yang di hadapi dan membuka
wawasan lebih luas
3. dapat berkreasi sesuai tempat yang benar
4. meningkatkan ide dan gagasan bagi Mahasiswa